Pages

Saturday, March 26, 2011

Meet Joe Black

But love is passion,
obsession,
someone you can't live without.

I say, fall head over heels.
Find someone you can love like crazy
and who will love you the same way back.

How do you find him? Well, you forget
your head, and you listen to your heart.
And I'm not hearing any heart.

'Cause the truth is, honey, there's
no sense living your life without this.

To make the journey
and not fall deeply in love,
well, you haven't lived
a life at all.

But you have to try, 'cause if you
haven't tried, you haven't lived.

-- William Parish, Meet Joe Black


cheers,
signature

Wednesday, March 16, 2011

Earth Hour 2011

Earth Hour - Logo

Mungkin ga banyak orang tau dan sadar kalau Sabtu, 26 Maret 2011 ini ada Earth Hour. Earth Hour merupakan event yang diadakan oleh WWF (World Wildlife Fund/World Wide Fund for Nature, itu looh yang logonya Panda yang imut-imut hehehe). Event ini dimulai pada tahun 2007 di Sydney saat lebih dari 2,2 juta orang menyatakan sikap menghadapi perubahan iklim dengan cara mematikan lampu secara bersamaan selama satu jam. Dan pada tahun berikutnya, event ini telah menjadi event global yang diikuti oleh lebih dari 35 negara.
Biasanya event tahunan ini diadakan pada minggu terakhir bulan Maret setiap tahunnya, dan tak dirasa ternyata minggu depan adalah minggu terakhir bulan Maret. Yuk, mari berpartisipasi dengan mematikan lampu selama satu jam saja dari pukul 20.30 - 21.30 (waktu lokal masing-masing daerah). Bayangkan kalau banyak orang berpartisipasi, keadaan pasti akan gelap gulita, dan siapa tau, bintang yang biasanya tidak terlihat akan bermunculan di langit yang gelap :) Nice isn't it? Kita tunggu saja nanti laporan foto-foto dari Earth Hour yang akan berlangsung.
Save our Earth, let's join Earth Hour! Matikan lampu satu jam bersama dengan orang-orang lainnya di seluruh dunia dan jadilah agen perubahan, demi Bumi dan masa depan yang lebih baik :) Lalu bagaimana setelah Earth Hour berlalu? Seperti slogan Earth Hour Indonesia, "Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup".

Earth Hour International
Earth Hour Indonesia

cheers,
signature

Sunday, March 6, 2011

Push Up

Artikel repost dari sini. Semoga bisa jadi berkat buat yang membaca. Happy Sunday...

Ada seorang Profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr.Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar ke-Kristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi Kekristenan secara serius.

Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama, Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan mau masuk ke dalam pelayanan. Steve seorang yang popular, ia disukai banyak orang, dan seorang atlet yang memiliki fisik yang prima dan ia merupakan siswa terbaik di kelas professor itu.

Suatu hari, Dr Christanson meminta Steve untuk tidak langsung pulang setelah kuliah karena ia mau berbicara kepadanya. "Berapa push up yang bisa kamu lakukan?" Steve menjawab, "Saya melakukan sekitar 200 setiap malam." "200? Lumayan itu, Steve," Dr. Christianson melanjutkan. "Apakah kamu dapat melakukan 300?" Steve menjawab, "Saya tidak tahu. Saya tidak pernah melakukan 300 sekaligus." "Apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya? " tanya Dr.Christianson. "Ok, saya bisa coba," jawab Steve.

"Saya mempunyai satu proyek di kelas dan saya memerlukan kamu untuk melakukan 10 push up setiap kali, tapi sebanyak 30 kali, jadi to talnya 300. Dapatkah kamu melakukannya? " tanya sang profesor. Steve menjawab, "Baiklah, saya pikir saya bisa. Ok, saya akan melakukannya. " Dr Christianson berkata, "Bagus sekali! Saya memerlukan Anda untuk melakukannya Jumat ini." Dr Christianson menjelaskan kepada Steve apa yang ia rencanakan untuk kelas mereka pada Jumat itu.

Pada hari Jumat, Steve datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan kelas. Saat kelas bermula, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar donut. Bukan donut yang biasa tetapi yang besar dan yang punya krim di tengah-tengah. Setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir pekan mereka setelah pesta di kelas Dr Christianson.

Dr. Christianson pergi ke baris pertama dan bertanya, "Cynthia, apakah kamu mau salah satu dari donut ini?" Cynthia menjawab, "Ya". Dr. Christianson lalu berpaling kepada Steve, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Cynthia bisa mendapatkan donut ini?" "Tentu saja!" Steve lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan 10 push up. Lalu Steve kembali ke tempat duduknya. Dr.Christianson meletakkan satu donut di meja Cynthia.

Dr. Christianson lalu pergi siswa selanjutnya, dan bertanya, "Joe, apakah kamu mau suatu donut?" Joe berkata, "Ya.." Dr. Christianson bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Joe bisa mendapatkan donutnya?"

Steve melakukan 10 push up, dan Joe mendapatkan donutnya. Begitulah selanjutnya, di baris yang pertama. Steve melakukan 10 push up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donut mereka. Di baris yang kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott. Scott seorang pemain basket, dan fisiknya sekuat Steve. Ia juga seorang yang sangat popular dan punya banyak teman wanita.

Saat profesor bertanya, "Scott apakah kamu mau donut?" Jawaban Scott adalah, "Baiklah, bisakah saya melakukan push up saya sendiri?" Dr. Christianson berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya. " Lalu Scott berkata, "Kalau begitu, saya tidak mau donutnya." Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berpaling kepada Steve dan meminta, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa mendapatkan donut yang tidak ia kehendaki?" Dengan ketaatan yang sempurna Steven mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, "HEI! Saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya! " Dr Christianson berkata, "Lihat di sini! Ini kelas saya dan semuanya ini donut saya. Biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya. " Ia lalu menempatkan satu donut di atas meja Scott.

Di waktu ini, Steve sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan. Ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke tempat duduknya. Ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di baris ketiga. Para siswa sudah mulai merasa marah. Dr Christianson bertanya kepada Jenny, "Jenny, apakah kamu mengingikan donut ini?" Dengan tegas Jenny menjawab, "Tidak." Lalu Dr. Christianson bertanya Steve, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up lagi agar Jenny bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?"

Steve melakukan 10 push up dan Jenny mendapatkan satu donut. Ruang sudah mulai dipenuhi oleh rasa tidak nyaman. Para siswa sudah mulai berkata,"Tidak! " dan semua donut dibiarkan di atas meja tanpa ada yang memakannya. Steve sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk tetap terus melakukan push up untuk setiap donut itu. Lantai tempat ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah mulai kemerahan.Dr Christianson bertanya kepada Robert, seorang ateis yang paling lantang suaranya kalau berdebat di kelas, apakah ia mau membantu untuk memastikan bahwa Steve tidak curang dan tetap melakukan 10 push up untuk setiap donut karena dia sendiri sudah tidak sanggup melihat Steve melakukan push upnya.

Dr. Christianson sudah sampai ke baris ke-empat sekarang. Dan beberapa siswa dari kelas yang lain yang sudah bergabung di kelas itu dan mereka duduk di tangga. Saat profesor menghitung kembali, ternyata ada 34 siswa sekarang di kelas. Ia mulai khawatir apakah Steve dapat melakukannya. Dr. Christianson melanjutkan dari satu siswa ke siswa yang selanjutnya sampai ke akhir baris itu. Dan Steve sudah mulai bergumul. Ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan push up-nya. Steve bertanya kepada Dr. Christianson, "Apakah hidung saya harus menyentuh lantai untuk setiap push up yang saya lakukan?" Dr.Christianson berpikir sejenak dan berkata, "Semuanya ini push up kamu. Kamu yang pegang kendali. Kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau." Dan Dr. Christianson melanjutkan ke siswa yang selanjutnya.

Beberapa saat kemudian, Jason, seorang siswa dari kelas lain dengan santai mau masuk ke kelas, dan sebelum ia melangkahi masuk, seluruh kelas berteriak serentak, "JANGAN! Jangan masuk! Kamu berdiri di luar saja!" Jason kaget karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Steve mengangkat kepalanya dan berkata, "Tidak, biarkan dia masuk."

Professor Christianson berkata, "Kamu sadar bahwa jika Jason masuk, kamu harus melakukan 10 push up untuk dia?"

Steve berkata, "Ya, biarkan dia masuk. Berikan donut kepadanya." Dr.Christianson berkata, "Ok Steve. Jason, kamu mau donut?" Jason yang baru masuk ke kelas dan tidak tahu apa-apa menjawab, "Ya, tentu saja, berikan saya donut."

Steve melakukan 10 push up dengan sangat perlahan dan bersusah payah. Jason yang kebingungan diberikan satu donut. Dr. Christianson sudah selesai dengan baris ke-empat dan mulai ke tempat siswa-siswa dari kelas lain yang duduk di tangga.

Tangan Steve sudah mulai gemetaran dan ia harus bergumul untuk mengangkat dirinya melawan tarikan gravitas. Di waktu ini, keringatnya bercucuran, dan tidak kedengaran apa-apa kecuali bunyi nafasnya yang kencang. Mata setiap orang di kelas itu mulai basah. Dua siswa terakhir adalah dua siswa perempuan yang sangat popular, Linda dan Susan.

Dr. Christianson pergi ke Linda, "Linda, apakah kamu mau donut?" Linda dengan sedih berkata, "Tidak, terima kasih"

Professor Christianson dengan perlahan bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Linda bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?" Dengan pergumulan yang berat, Steve dengan perlahan melakukan push-up untuk Linda. Lalu Dr Christianson berpaling kepada siswa yang terakhir,Susan. "Susan, kamu mau donut ini?" Susan dengan air mata yang berlinangan di pipinya mulai menangis. "Dr Christianson, mengapa saya tidak boleh membantunya? "

Dr. Christianson, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya sendiri; saya telah memberinya tugas itu dan ia bertanggungjawab untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk mendapat donut itu, tidak kira apakah mereka menginginkannya atau tidak. Hanya Steve seorang saja yang mempunyai nilai yang sempurna. Setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, mereka entah bolos kelas atau memberikan saya tugas yang di bawah standar.. Steve memberitahu saya di latihan football, saat seorang pemain buat salah, ia harus buat push up. Saya memberitahu Steve bahwa tidak seorang pun dari kalian yang boleh datang ke pesta saya melainkan ia membayar harga dengan melakukan push up bagi kalian. Steve dan saya telah membuat perjanjian demi kalian semua."

"Steve, maukah kamu membuat 10 push up supaya Susan bisa mendapatkan donut?" Steve dengan sangat perlahan melakukan 10 push up yang terakhirnya. Ia tahu ia sudah menyelesaikan semua yang harus dia lakukan. Secara to tal, Steve telah melakukan 350 push up, tangannya tidak tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai. Dr. Christianson lalu berpaling ke kelas dan berkata, "Dan, demikianlah, Juru Selamat kita, Yesus Kristus, di atas kayu salib, ia telah melakukan semua yang dibutuhkan olehnya. Ia menyerahkan semuanya. Dan seperti mereka yang ada di ruangan ini, banyak di antara kita yang membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah."

Dua siswa mengangkat Steve dari lantai untuk duduk di kursi, walaupun sangat lelah secara fisik, Steve tersenyum bahagia.
"Engkau sudah berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia," kata professor dan ia menambahkan, "Tidak semua khotbah disampaikan dengan kata-kata."
Berpaling kepada kelas, profesor berkata, "Harapan saya adalah kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat pengorbanan Yesus Kristus. Allah tidak menyayangkan Putra Tunggal-Nya, tetapi menyerahkan-Nya untuk kita. Entah kita memilih untuk menerima ataupun menolak karunia-Nya, satu hal yang pasti: harganya sudah lunas dibayar."

"Apakah kita akan menjadi orang yang bodoh dan yang tidak bersyukur dengan meninggalkan hadiah itu di atas meja?"

cheers,
signature

How to make your own website

Many of us didn’t know how to make a website. First of all you must buy your own domain. Domain is the address which you want to have, for example www.thisismydomain.com or something else. Usually you can have this domain for some period of time (one year usually), and after that period ends you must renew it (if you want to keep it) or other people will be available to buy your domain since you don’t have it anymore. The domain is only the name of your website, so where do you put the content of your website? Website hosting or web hosting is the answer to that.
In the Internet era nowadays, web hosting services is one of many services that has been increasing. Many people and even companies which wants to have their own website, either for their own personal website or website to sell their products (e-commerce website). There are many choices of web hosting services to begin with. Even from one web hosting company, there are usually some web hosting packages that you can choose which suits your needs. But before that of course you need to find the right information to choose the right web hosting. Web Hosting Fan is one website I found that can give you a good web hosting review so you can choose which one the best for you. If you have some common questions about web hosting, you can find some answer on the FAQ section of the site.
So if you ready, then let’s build our own website!

Wednesday, March 2, 2011

Rotii.. rotiii...

Posting ini ga akan jauh-jauh dari judulnya yaitu mengenai roti. Isinya bukan mengenai sejarah roti atau apapun itu.. tapi mengenai tips bagaimana memilih roti yang paling fresh kalau kita berbelanja di supermarket atau minimarket. Pada umumnya di supermarket sekarang ini sudah terdapat satu bagian khusus yang menjual produk bakery, disitu biasanya juga terdapat roti tawar. Kalau rekan-rekan yang kurang kerjaan dan penasaran pernah memperhatikan ujung dari bungkus roti tawar tertentu (misalnya Sari Roti), disitu terdapat penjepit yang berwarna-warni.


Rupanya penjepit itu juga memiliki arti sendiri loh dalam dunia produksi roti. Warna pada penjepit itu menandakan pada hari apa roti tersebut dibuat (baked).
Menurut gambar di atas, warna biru melambangkan hari Senin, hijau hari Selasa, merah hari Kamis, putih hari Jumat, dan kuning hari Sabtu.. lah.. kok hari Rabu sama Minggu ga ada? Mungkin libur kali perusahaannya hehehe.. jadi kalau mau beli roti di hari Rabu atau Minggu, coba di cek roti yang paling fresh dari warna tag-nya dan tanggal kadaluarsanya..
Warnanya sendiri sih bisa berbeda-beda tergantung dari masing-masing perusahaan roti, tapi intinya pembedaan warna itu ada untuk menunjukkan kapan hari roti itu dibuat. Lagian juga biasanya ada tanggal kadaluarsanya juga sih di tag bungkus rotinya hehehe... Jadi bagi yang pensaran sama arti kode warna di bungkus roti Sari Roti atau roti lainnya (masalahnya belum nemu roti lainnya yang kaya begitu hehehe) semoga gak penasaran lagi..
*masih harus beli roti buat persiapan Nyepi juga...

cheers,
signature

sumber: Wise Bread