Pages

Sunday, May 18, 2008

BBM naik...cape deh...hidup makin susah

Banyak yang protes kalau harga BBM naik, tapi sedikit yang mengemukakan cara apa aja yang bisa digunakan untuk tidak terlalu tergantung dengan BBM. Sekarang coba kita lihat apa akibat yang ditimbulkan kalau BBM naik:
1. BBM naik
2. Tarif transportasi naik (mobil, bus, ojeg, perahu nelayan)
3. Harga barang ikut naik karena ongkos pengiriman/distribusi naik
3.a. Barang primer/makanan & minuman naik
3.b. Barang sekunder bisa ikut naik juga

Coba segitu dulu deh, mari ditinjau beberapa solusi murah bahkan gratis untuk mengatasi hal yang diakibatkan BBM naik ini.
1. Transportasi
a. Mari coba gunakan transportasi massal, jangan kendaraan pribadi melulu, sayang juga kan satu mobil kapasitas 5-8 orang cuma diisi sama 1-2 orang aja, biayanya lebih mahal kalau begitu.
b. Coba gunakan transportasi tenaga lain selain minyak, misal tenaga listrik (kereta api, motor elektrik/betrik), tenaga manusia (sepeda, jalan kaki), tenaga angin (pake perahu layar di laut), atau tenaga hewan (delman).
2. Kebutuhan pokok
Kebutuhan pokok manusia adalah makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Dalam ilmu bertahan hidup/survival, tempat tinggal merupakan sesuatu yang utama (shelter), kemudian diikuti oleh persediaan air, makanan, dan kemudian pakaian.
Jadi yang pertama coba pastikan tempat tinggal Anda terlebih dahulu, cari tempat yang tidak terlalu jauh dengan sumber kegiatan Anda (dekat dengan sekolah/tempat kerja/tempat ibadah) sehingga Anda akan hemat biaya kalau mau berkegiatan harian.
Kedua adalah minuman. Kurangi minum-minuman bermerk apapun, minumlah air putih yang bersih dari rumah, pasti akan lebih hemat. Kalau perlu bawa botol minum harian juga boleh. Buat juga bak penampungan air hujan, jadi bisa digunakan untuk keperluan mencuci dan lain-lain. Menggunakan shower dalam kamar mandi juga pasti akan mengurangi biaya air bulanan Anda.
Untuk makanan, jika ada lahan kecil/taman, coba usahakan menanam tanaman yang biasanya diperlukan untuk memasak, tidak harus menanam padi, tapi mungkin bisa menanam singkong/ubi, jagung, jahe, cabe, bawang, lengkuas, dll. Jadi saat Anda memerlukan bumbu untuk memasak, tinggal ambil dari taman sendiri. Tips lain juga jangan terlalu pilih-pilih makanan, coba disyukuri saja atas makanan apapun yang ada.
Untuk pengolahan makanan, kalau mau hemat bisa pake kompor tenaga matahari, atau kompor listrik (berhubung minyak tanah dan gas elpiji mahal dan langka), kalau mau pakai kompor tungku juga boleh soalnya bahan bakarnya mudah ditemukan dan murah.
Untuk pakaian, yang terutama adalah pakaian sehari-hari yang ada itu sudah cukup, pakaian mahal lain dan bermerk toh cuma untuk prestise saja, jadi pikirkan baik-baik jika ingin membeli pakaian baru, apakah kebutuhan pokok utama lain sudah terpenuhi atau belum.

Idealnya sih yang terpikir oleh saya, bahwa tiap keluarga punya satu unit penyedia kebutuhan lengkap yang sifatnya swadaya, seperti satu peternakan dan sebidang lahan kecil. Pelihara sapi, ayam, kelinci di peternakan, dan tanam beberapa tanaman pokok di lahan yang ada. Kotoran sapi bisa dibuat biogas, ayam bisa diambil telurnya, kelinci juga bisa dimakan dagingnya, dan tau sendiri kan kalo kelinci itu bisa beranak dalam jumlah banyak. Tanaman bisa untuk makanan hewan, kotoran hewan bisa jadi pupuk tanaman juga. Akhirnya satu keluarga itu juga bisa tercukupi kebutuhan pokoknya. Jadi sistemnya saling mendukung, satu ekosistem kecil untuk satu keluarga. Tapi tentu saja ini cuma pengandaian saja, lahan susah di jawa, harga hewan mahal, jadi sulit juga untuk diwujudkan. Tapi mengingat waktu-waktu di masa lampau, dimana manusia bisa bertahan hidup saat belum ada mobil, pesawat, listrik, BBM, gas dan minyak tanah, namun mengandalkan alam. Saya juga masih yakin kalau alam masih bisa memelihara hidup manusia, ibaratnya, daripada saya mati kelaparan di kota besar, lebih baik saya lari ke hutan, disitu alam akan menyediakan apa yang saya butuhkan, air ada, "tempat tinggal" bisa dibuat, makanan juga ada (ya hewan-hewan kecil seperti ikan, tupai, kelinci lumayan juga lah mengisi perut). Waktu di masa depan ga akan pernah menjadi lebih baik, harga yang naik ga akan turun lagi, jaman ini akan semakin rusak, harga akan semakin mahal, hidup akan semakin susah, kenapa? karena manusia bergantung pada kemudahan-kemudahan yang ada, segala sesuatu yang serba instan dan cepat, tanpa mau bersusah payah mengusahakan alam. Ini cuma sepenggal ide saja yang terpikir, semoga memberi suatu perspektif baru terhadap hidup.

2 comments:

  1. begini loh... yg paling gw sayangkan dari naiknya harga BBM adalah tindakan masyarakat (mayoritas mahasiswa) yg jadi anarkis... (yg jelas mahasiswanya bukan lu hahaha org lain mah demo lu mah nge-blog)

    Gw bingung, uda jelas2 qta mo teriak2 gimana jg BBM ga akan batal dinaikin harganya, ngapain ngabisin tenaga untuk triak2? Bukannya lebih baik kita berusaha untuk survive di tengah harga minyak yg kejam ini (Indonesia br kluar dr OPEC... mou genkai da na~), malah mereka lemparin benda2 ga guna ke polisi... gw sih pengennya mereka sibuk bikin penelitian dan proyek untuk sumber energi alternatif, berusaha mengehemat BBM sebisa mungkin, bagaimanapun juga kita kan hidup di era krisis energi; nggak bisa klo selamanya kita hidup dalam subsidi.

    as for rakyat kecil, gw sih sah2 aja sama yg namanya BLT, selama rakyat kecil itu diberi pengertian klo BLT itu bukan untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup mereka, jd cuma sebagai kompensasi. Dan jg supaya pembagiannya adil en merata.

    lagipula tips2 menghemat BBM itu udah gw terapin skarang... mobil gw slalu isinya minimal 4 org (gw, nyokap, dd gw yg kecil, ama mba yg ngasuh dd gw) pokoke 4 org ini kga terpisahkah ahahaha....

    ReplyDelete
  2. Hahaha...gw bukan orang lapangan sih, lebih baik protes keras di dunia maya :) Memang sangat disayangkan sikap mahasiswa yang merupakan kalangan terdidik masih sering melakukan tindakan yang "kurang terdidik" (sweeping, tindakan anarkis dengan polisi, dll). Gw masih oke kalau memang aksi damai, dan bukan cuma sekedar omong doang, tapi juga bisa memberi solusi kepada pemerintah. Kasihan juga kan polisinya, toh mereka juga manusia, masa iya mahasiswa boleh lemparin polisi sampe mati, tapi polisi ga boleh bertindak apa-apa terhadap oknum yang melakukan? Makanya yang aman sih maen di blog aja :p

    Setuju sekali, rakyat Indonesia harus belajar untuk bisa mandiri, mulai dari hal yang kecil, dan jangan selalu bergantung dari bantuan pemerintah. Tau sendiri kan kalau di pemerintahan juga banyak oknum yang makan dana BLT rakyat, padahal banyak orang butuh itu. Seperti sebuah iklan yang berkata:
    ...
    Bangkit itu malu,
    malu karena jadi benalu,
    malu karena minta-minta melulu.
    ...
    Jadi mari sama-sama kita bangkit! (dalam rangka hari kebangkitan nasional yang sudah lewat) :p

    ReplyDelete