Satu lagi tempat wisata baru yang saya kunjungi saat liburan di Bandung ini, yaitu Natural Hills. Sebenarnya tempat ini sendiri masih terhitung baru di pertengahan tahun 2008 ini. Dilihat dari tempatnya juga masih sedikit berantakan disana-sini, ada restoran "Sapu Lidi" yang sedang membangun saung-saung dimana-mana, kemudian ada cottage kayu yang sudah jadi, namun masih belum ditempati orang, jalan yang masih belum dipercantik, dll. Lokasinya sendiri terletak di daerah Cimahi, atau bisa juga kalau mau lewat Lembang, melalui jalan Kolonel Masturi, di dekat Wisma Shallom. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di tempat ini adalah kegiatan outbound yang beragam, mulai dari flying fox, jembatan tali, main sampan, dan masih banyak lagi. Namun satu hal yang sangat saya sukai saat mampir ke tempat ini adalah hiking/jalan-jalan untuk melihat air terjun.
Untuk jalur menuju air terjun sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu jalur panjang dan pendek. Jalur pendek bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15-30 menit tergantung kecepatan jalan Anda. Sedangkan jalur panjang sendiri berkisar 3-4 kilometer jaraknya (masih lumayan lah kalau dibandingkan dengan jalur Macan Tutul di Taman Safari yang jaraknya 6 kilometer). Untuk jalur pendek, tidak terlalu banyak yang bisa dilihat selama perjalanan, hanya beberapa kebun, pemandangan lembah dan rumah petani yang ada disana. Namun kelebihan dari jalur pendek ini sendiri adalah jalanan/track yang lebih baik (tangga berbatu, jalan datar yang mudah ditempuh). Sedangkan track panjang lebih menantang daripada track pendek. Saya sendiri waktu itu berjalan dalam rombongan dan didampingi oleh dua orang pemandu, namun belum berapa lama rupanya kami sudah salah berbelok sehingga keluar dari jalur yang seharusnya. Kondisi perjalanan sendiri hanya seadanya saja, tangga bambu hanya baru ada untuk beberapa bagian saja, sementara saat semakin menuruni lembah, jalan yang dilalui makin sulit (berpasir, tidak ada tempat berpegangan atau berpijak).
Setelah sampai ke lembah, yang ada di hadapan saya adalah hamparan sawah dan sungai. Untuk mencapai air terjun tersebut, kami harus melalui sawah dan sungai yang ada. Sawah yang dilalui juga penuh dengan lumpur di daerah-daerah tertentu. Bahkan ada juga beberapa rekan yang terjun ke sawah dan sungai karena sudah kepalang kotor hehehe :) Di perjalanan menuju air terjun, kami harus mendaki sebuah bukit, karena air terjun yang dimaksud berada di balik bukit tersebut. Akhirnya dengan cukup bersusah payah bukit tersebut berhasil dilewati. Pucuk dicinta ulam tiba, air terjun yang dimaksud sudah terlihat dari atas bukit. Segala kelelahan langsung hilang dengan guyuran segarnya air terjun ^_^. Karena sekarang ini merupakan musim kemarau, debit aliran air terjun bisa dibilang sedikit/kecil, sehingga saya masih bisa "bertapa" sejenak di bawah terjangan air terjun hehehe... (itung-itung pijat refleksi hehe).
Setelah puas bermain air di air terjun, akhirnya rombongan kami kembali ke tempat awal kami berangkat melalui jalur yang pendek. Namun untuk mencapai jalur yang pendek tersebut, kami harus menanjak tajam selama 10 menit. Tapi itu semua tidak memupuskan semangat yang saya dapat setelah menikmati keindahan air terjun tersebut. Baju yang basah kuyup lama kelamaan kering dalam perjalanan kembali ke tempat pemberangkatan. Akhirnya setelah sampai di pos awal, kegiatan dilanjutkan dengan outbound dan beberapa permainan lain, serta makan siang (yay!! ini yang ditunggu hehe).
Kebetulan saat saya dan rombongan datang ke tempat itu, kondisi tempat hanya diisi oleh rombongan kami saja. Namun menurut perbincangan dengan salah satu pemandu kelompok saya, jika musim liburan, dengan penjadwalan yang tepat, tempat tersebut dapat dipenuhi maksimal sampai 400 orang. Walau demikian, tidak ada batasan minimum jumlah orang yang dapat menghadiri tempat tersebut, bahkan jika Anda ingin melakukan wisata keluarga juga bisa datang ke tempat tersebut. Biaya yang diperlukan per orang untuk menikmati kegiatan disana adalah 25 rb per orang (mungkin dapat berubah sewaktu-waktu). Tetapi seperti yang saya sampaikan tadi, belum ada tempat makan disana, yang ada hanyalah tukang bakso keliling (bakso "cuan ki"). Tempat makan "Sapu Lidi" yang ada sedang dibangun waktu saya datang kesana. Jadi jika Anda ingin berwisata kesana, jangan lupa membawa makanan dan minuman. Foto-foto selama perjalanan saya ada disini.
info menarik, layak dikunjungi?
ReplyDeletethanks
Silahkan dikunjungi mas :)
ReplyDeleteHi mas...
ReplyDeletemenarik sekali ulasan nya tentang natural hills. Kalau mungkin mas punya, ada no contact person natural hills yang mas punya kah?
Terima kasih banyak.
TS - 081809000066
@Anonymous: Hmm nanti saya coba cari tau kontaknya ya.. saya cuma peserta soalnya waktu itu :)
ReplyDeletemaaf mau nanya, kalo mau hubungi Natural Hillsnya kemana ya? punya nomer contact personnya? thx b4
ReplyDelete@Anonymous: mohon maaf, saya sekarang sudah tidak di Bandung lagi
ReplyDelete